HARI SUMPAH PEMUDA

Pertama-tama Aq ucapin Selamat Memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke 82 di tahun 2010 ini meski udah telat sehari kemarin kepada segenap Pemuda Indonesia harapan bangsa. Semoga kita bisa menjadi pemuda harapan bangsa, seperti slogan yang sering didengungkan sejak dahulu.

Kalau kita renungkan Isi Sumpah Pemuda, sudah sangat jelas bagi kita semua. Segenap pemuda yang berada dan merasa sebagai Pemuda Indonesia, harus bisa menjaga kesatuan dan persatuan bangsa, demi mencapai cita-cita Bangsa Indonesia yang sesungguhnya.

Memperingati Hari Sumpah Pemuda, tidak usah dengan melakukan upacara atau perayaan ceremonial, namun, mari kita usahakan agar diri kita menjadi seorang pemuda yang berarti dan berguna, bagi diri, keluarga, masyarakat serta Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang sama - sama kita cinta ini. Apalagi moment bersejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang kita peringati saat ini dilaksanakan di tengah keprihatinan bangsa Indonesia yang tengah mengalami bencana. Seperti, gempa dan tsunami di Mentawai, dan meletusnya Gunung Merapi. Banjir bandang di Wasior, Papua baru saja selesai, kini kita harus menghadapi musibah lainnnya seperti jatuhnya pesawat di Papua dan barusan ada kabar bahwa Gunung Papandayan Jawa Barat juga mulai "batuk-batuk".

Memang tantangan Bangsa saat ini bukan perang mengangkat senjata untuk melawan penjajah, namun tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia antara lain selain rapuhnya kepercayaan terhadap pemimpin bangsa, juga tantangan alam yang silih berganti menerpa bangsa ini, di mana yang katanya Indonesia mendapatkan berkah yang melimpah laksana ratna mutu manikam dan untaian zamrud khatulistiwa.

Apa sebenarnya cita - cita pemuda kita dahulu, atau apa sesungguhnya tujuan kita bersatu dalam satu ikatan yang dikumandangkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 di Jakarta tersebut. Tentu saja, Kongres Pemuda ke 2 yang melahirkan Sumpah Pemuda itu, sudah mempertimbangkan serta memperhitungkan keadan yang mungkin akan terjadi terhadap bangsa ini di masa yang akan datang. Jika tidak diikat dalam satu ikatan dan satu tujuan, perpecahan mungkin saja bisa terjadi diantara kita.

Kita mulai bersatu lagi dengan sesungguhnya, hilangkan kepentingan diri dan golongan, kedepankan kepentingan bangsa dan negara ini. Bisakah kita melakukan semua itu? Dengan usaha, upaya, tekad dan yang terpenting doa, mudah-mudahan kita bisa menjadi bangsa yang punya kekuatan dan harga diri di mata dunia internasional.