Kamis, 20 Mei 2010

MAKNA DARI TANGGAL 20 MEI

. Kamis, 20 Mei 2010

(Refleksi Hari Kebangkitan Nasional)
Hari ini tanggal 20 Mei, menurut sejarah perjalanan bangsa Indonesia berdiri satu organisasi yang bernama Budi Utomo (Boedi Oetomo), yang dikemudian hari dikenang sebagai HARI KEBANGKITAN NASIONAL. Seratus dua tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 20 Mei 1908, berdirilah organisasi Boedi Oetomo, yang dikemudian dikenang sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Boedi Oetomo dibentuk dari suatu perkumpulan kaum muda intelektual yang jenuh dengan perlawanan terhadap penjajah Belanda secara fisik saja, pertempuran-pertempuran di daerah sudah terlalu banyak memakan korban di fihak Nusantara dimana fihak Belanda tetap berjaya dengan politik devide et impera (memecah belah bangsa) nya.

Boedi Oetomo diprakarsai oleh: Dr. Soetomo, Dr. Wahidin, Dr. Goenawan dan Soerjadi Soerjaningrat (Ki Hadjar Dewantara) serta didirikan oleh sembilan pelopornya, yaitu mahasiswa kedokteran STOVIA.

Semangat Kebangkitan kesadaran atas kesatuan kebangsaan atau nasionalisme yang lahir pada 20 Mei 1908, kemudian menjadi tonggak perjuangan yang terus berlanjut. Muncullah kemudian Jong Ambon (1909), Jong Java dan Jong Celebes (1917) Jong Sumatera dan Jong Minahasa (1918). Pada tahun 1911 juga berdiri organisasi Sarikat Islam, 1912 Muhammadiyah, 1926 Nahdlatul’Ulama, dan kemudian pada tahun 1927 berdiri Partai Nasional Indonesia.

Perjuangan yang panjang itu, akhirnya mencapai puncaknya pada kemerdekaan bangsa, yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Negara kita seperti ditegaskan oleh para pendirinya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang ditegakkan berdasarkan prinsip Negara Hukum. Karena itu, NKRI pada dasarnya mengelola kekuasaan berdasarkan hukum, bukan berdasarkan kekuasaan. Hukum adalah kekuasaan, bukan kekuasaan adalah hukum. Dalam proses politik, kita pun pernah terjebak dalam suatu periode dimana kekuasaan ditegakkan berdasarkan kekuasaan, bukan berdasarkan hukum. Kekuasaan adalah hukum itu sendiri. Maka akibatnya kekuasaan cenderung otoriter, sentralistik dan represif.

Sebagai sebuah peristiwa sejarah, usia yang ke 102 tahun Kebangkitan Nasional, menjadikan peristiwa ini semakin kabur dari ranah kebangsaan dan kehidupan sehari-hari. Padahal, Kebangkitan Nasional merupakan pondasi utama terbangun dan terwujdnya sebuah negara kebangsaan. Peringatannyapun nyaris menjadi rutinitas tanpa makna. Eksistensi Kebangkitan Nasional sepertinya tak lebih dari mitos sebuah heroisme yang menorehkan tinta emas tentang serangkaian kisah-kisah kepahlawanan seseorang, atau sekelompok masyarakat. Dan ini akan menjadi kisah keemasan pada zamannya.

Jika begitu apa makna hari Kebangkitan Nasional ? "Berusaha menuju Indonesia yang lebih maju" itu kata pejabat berwewenang saat perayaan hari kebangkitan nasional, tetapi setelah lewat sehari aja peringatannya kembali lagi keselera asal. Ya, tindakan dan perilaku koruptif, perilaku anomali yang menyebabkan bangsa ini semakin sulit untuk bangkit. Benarkah asumsi-asumsi seperti itu? Ini hanya sekedar opini, sehingga tidak sepenuhnya benar.

11 komentar:

Johnson Manurung mengatakan...

sangat sulit untuk memaknai Hari Kebangkita Nasional pada masa ini, karena contoh yang terpampang adalah kebebasan untuk kepentingan kelompok atau golongan yang lebih dominan dari pada kepentingan rakyat banyak.

Narzis Blog mengatakan...

Pertamax dulu ah mas, hehehehhe...

Oh..ya mas, saya malah sempat lupa kalo ni hari adalah hari kebangkitan nasional.
Haduh, bener2 deh.
Ya..moga aja apa yang dikatakan para pejabat bukan hoax.
Ngomongnya aja banyak, tapi yang dilakukan NOL BESAR!

Dunia Hape mengatakan...

Selamat Hari kebangkitan Nasional.
Moga aja hari ini bener2 menjadi momentum kebangkitan bangsa ini.
Amin :)

aguestri mengatakan...

Wah baru nyadar sekarang kebangkitan NAsional,

semangat membangun negeri

Beben Koben mengatakan...

selamat hari kebangkitan nasional kawan :D

ina mengatakan...

selamat hari kebngkitan nasional :D
smoga indonesia benar2 bangkit...
dan menjadi negara yg maju :D
amien

Business and financial services mengatakan...

semoga saja momentum ini kembali menyulutkan rasa nasionalisme kita, mengingat makin hari rasa nasionalisme masyarakat kita makin berkurang

Nagapasha mengatakan...

ayo..tambah semangat lagi ngeblognya...

Bayu Lebond mengatakan...

yg gw liat tuh yg bangkit makin tinggi...yg gak bangkit makin terpuruk...maka...marilah kita bangkit bersamamembangun Ind tuk menjadi lebih baik

ureh mengatakan...

semoga indonesia lebih semangat untuk maju bang..

akhatam mengatakan...

Wahhh Met Hari Kebangkitan Nasional!!! maaf telat nih... hehhe

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Silahkan Isikan Komentar Anda:

 
TovaZone is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com