Rabu, 03 Maret 2010

TK NAIK SENAYAN

. Rabu, 03 Maret 2010

TK adalah lembaga pendidikan yang diperuntukkan untuk anak-anak Balita atau anak usia dini yakni 6 tahun ke bawah. Itulah arti harfiah dari Taman Kanak-kanak yang lazim dimengerti.

Masih ingat Istilah TK yang dilontarkan oleh mendiang Gus Dur yang diperuntukkan untuk anggota dewan di Senayan? Pada awal kemunculannya sangat menghebohkan, banyak pro dan kontra. Itulah pemikiran orang-orang awam yang ga' dapat menjangkau pemikiran Gus Dur yang selalu lebih dahulu menjangkau ke depan. Buktinya apa yang dikatakan Gus Dur terjadi juga, bahkan sudah sering terjadi. Sepuluh tahun lebih era reformasi, masyarakat seperti sudah terbiasa melihat suguhan-suguhan seperti itu. Sehingga tidak kaget lagi melihat tayangan televisi yang seperti itu, mungkin seperti itulah sikap kita seharusnya.

Kejadian yang masih Uptodate dan ditayangkan secara online di televisi-televisi, kericuhan yang mewarnai Sidang Paripurna DPR saat membahas agenda kesimpulan Pansus Angket Bank Century kemarin. Gemuruh itu tidak hanya terjadi di dalam ruang sidang, gedung para wakil rayat yang terhormat tapi juga di jalanan. Di beberapa kota lain juga menggelar demo serupa (secara umum berlangsung damai). Mungkin ini wujud dari sikap yang menandai babak akhir -drama- Pansus Century.

Dewan Perwakilan Rayat menampilkan wajah suramnya tatkala menjalankan sidang paripurna kemarin. Seluruh rakyat Indonesia bahkan mungkin luar negeri melihat kejadian yang sangat memalukan tersebut. Ketua DPR yang juga pimpinan sidang Marzuki Ali memutuskan menghentikan sidang dengan sepihak. Sementara wakil-wakil DPR yang lain tidak diajak bermusyawarah. Disisi lain, peserta sidang juga menampilkan wajah suramnya dengan berbicara tanpa aturan. Kemudian terjadilah kericuhan dan aksi saling mendorong.

Wajah suram yang ditampilkan DPR ini merupakan erosi demokrasi. Kode etik persidangan tidak lagi dipatuhi. Padahal konon kabarnya sebelum sidang paripurna sudah dibahas tatipnya di Bamus -badan musyawarah- DPR. Dari sisi gelap anggota yang terhormat tersebut tidak salah kalau masyarakat tetap menilai bahwa tindakan sebagian anggota DPR sebagai penyelewengan jabatan yang memalukan. Anggota DPR belum sepenuhnya mengabdikan diri secara total sebagai wakil seluruh rakyat, karena masih menyandarkan pada partai politik yang penuh ambisi dan kepentingan. Tidak salah kemudian kalau masyarakat mencibir dan memplesetkan kepanjangan DPR dengan Dewan Percaloan Rakyat, Dewan Pemeras Rakyat dan masih banyak lagi.

Tapi kita yakin, ketika situasi di Senayan -baik di dalam maupun di luar gedung- bergemuruh panas seperti kemarin, aktivitas sebagian besar orang Indonesia tetap berjalan normal. Publik tetap bekerja dan menjalankan aktivitas seperti biasanya -pun begitu dengan aku- yang masih semangat tuk blogger n blogwalking hehehe....

BTW.... hari ini DPR kembali melanjutkan sidang paripurnanya. Terlepas dari keputusan apapun yang dibuat oleh paripurna, termasuk skor berapapun yang dihasilkan nanti (jika ada voting), percayalah, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Ngeblog tetap berjalan dan spirit Blogwalking tetap semangat OK.....

32 komentar:

Parenting mengatakan...

Memalukan! DPR kok gitu

Muchlisin mengatakan...

Tidak habis pikir dengan kelakuan DPR yang seperti itu. Pemimpinnya memutuskan sendiri, memancing emosi. Anggota yang lain menyikapi teriak2 lempar botol sampai mau adu fisik juga bukan sikap yang baik.

bento mengatakan...

wah ane keduluan neh!!!
rencananya ane mau posting masalah yg sama kawan!!
tapi ok lah ane ketinggalan kawan!!
nice info kawan!!

women's sandals mengatakan...

trik usang, tapi buat byang belum tau tu bukan usang

Shin-kun mengatakan...

Ah, biarkan saja, mereka kan punya kepentingan, Shin-kun udah apatis :p...

Johnson Manurung mengatakan...

tidak terlalu mengherankan sahabat, karena toh sebahagian besar mereka mewakili kepentingan kelompok atau golongan ...

tips dan trik bloggger mengatakan...

semuanya telah direncanaka, permainan skenario.

Dunia Komputer mengatakan...

Kejadian yang sangat memalukan. Para anggota DPR yang terhormat tersebut melakukan tindakan yang seperti itu. Inikah contoh demokrasi yang harus ditonton oleh masyarakat kita? Demokrasi apa democrazy?

Review Bisnis Online mengatakan...

Bapak/Ibu anggota dewan, mbo ya emosinya di tahan dikit napa? Anda sedang ditonton jutaan orang. Saya sangat prihatin dengan kejadian ini.

Computer Tips Tricks mengatakan...

Sangat disayangkan sekali kejadian ini. Kenapa mesti pake emosi kaya gitu ya?

Ngeposting ni yee mengatakan...

bLackwAlkiNg sOre sObat.,,.,.

Rizkyzone mengatakan...

hah cape' deh..... bahas senayan sob.............. mending ngeblog aja enak..... mau senayan perang.... perang kek..... para pejabat anak kecil semua pantes kalau d sebut anak yg masih TK

Doni Patria Wardhana mengatakan...

saya hanya bisa mengelus dada saja. apakah semua ini demi rakyat atau demi partainya. atau ini semua hanya drama saja supaya kelihatan bahwa mereka bener2 berjuang untuk rakyat...bingung aku!

J H A W mengatakan...

mas. berkunjung. mas, saya pengen dapat PR tapi sulit. gmn caranya.. please.

Warna Tulisan mengatakan...

justru dengan begitu bagi sebahagian anggota DPR adalah sebagai ajang pembuktian diri ... he 3x, sungguh menyedihkan !!!

ƒitri LaskarHijab mengatakan...

iah parah anggota dewan kita yang terhormat kelakukannya lebih buruk dr anak TK
sedih liad Indonesia begitu
>_<!

jauh mengatakan...

yang di kunjungi yang mana mas... cara menaikan PR.

Belajar Bisnis Online mengatakan...

alah porah kabeh ben, anggota DPR sirahe mumet kabeh kakean mangan duite rakyat.

cellular mengatakan...

ha...ha... setuju banget neh sama judulnya. kirain apaan TK naik senayan, mantab judulnya mantab postingnya.

Parenting mengatakan...

Insiden itu memang memalukan. memperburuk citra DPR

cpu mengatakan...

aduch....itu lebih pinter2 kita bro...punya etik yg baik.

Dek Yusron mengatakan...

keren artikelnya sangat bermanfaat please komen balik ya.... di

Kegiatan Sholat Dhuha Di Sekolah Ku

Bunga mengatakan...

Aneka bunga juga ikut bingung melihat anggota DPR kita.

harto mengatakan...

memalukan.... benar juga kata alm gusdur, instansi tertinggi seperti TK yaa

alkatro mengatakan...

mungkin masa kecilnya pada kurang bahagia.. jadi pada berlaku seperti anak tk.. xixixixi
takut diciduk.. kabuuurr

Efek Blogging Terhadap Motivasi Diri mengatakan...

teruskan aja yang mau sidang, teruskan saja yg mau tengkar, biar saya terus ngeblog aja dan bw kemari.

Salam kenal mas

Andrik Sugianto

kado ulang tahun mengatakan...

kalau siswa TK masih mending mas, ada gurunya dan gurunya bisa ngatur semua murid di kelas, nah ini ketua DPR yang harusnya jadi guru siswa TK ternyata juga masih seperti siswa TK :D
cape deh...

Saung Web mengatakan...

Itu bukan TK sob.. tapi ply group.. haha.. kok gak malu ya..

nsauottawa mengatakan...

setuju kata gusdur, mereka spt : mau nyentuh tp ga mau di sentuh. kita jd raktyat yang baik ajah deh ga usah pusingin yg di atas

Unknown mengatakan...

Tk nya sudah naek kelas :))

Azmie21 mengatakan...

Kan mereka kebanyakan pendekar 212

2 tahun balikin modal, 1 tahun cari muka, 2 tahun cari modal biar kepilih lagi....


Info Monetize your blog here

Barang-barang bagus ada disini

ureh mengatakan...

playgroup aja gan :P

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Silahkan Isikan Komentar Anda:

 
TovaZone is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com