TK adalah lembaga pendidikan yang diperuntukkan untuk anak-anak Balita atau anak usia dini yakni 6 tahun ke bawah. Itulah arti harfiah dari Taman Kanak-kanak yang lazim dimengerti.
Masih ingat Istilah TK yang dilontarkan oleh mendiang Gus Dur yang diperuntukkan untuk anggota dewan di Senayan? Pada awal kemunculannya sangat menghebohkan, banyak pro dan kontra. Itulah pemikiran orang-orang awam yang ga' dapat menjangkau pemikiran Gus Dur yang selalu lebih dahulu menjangkau ke depan. Buktinya apa yang dikatakan Gus Dur terjadi juga, bahkan sudah sering terjadi. Sepuluh tahun lebih era reformasi, masyarakat seperti sudah terbiasa melihat suguhan-suguhan seperti itu. Sehingga tidak kaget lagi melihat tayangan televisi yang seperti itu, mungkin seperti itulah sikap kita seharusnya.Kejadian yang masih Uptodate dan ditayangkan secara online di televisi-televisi, kericuhan yang mewarnai Sidang Paripurna DPR saat membahas agenda kesimpulan Pansus Angket Bank Century kemarin. Gemuruh itu tidak hanya terjadi di dalam ruang sidang, gedung para wakil rayat yang terhormat tapi juga di jalanan. Di beberapa kota lain juga menggelar demo serupa (secara umum berlangsung damai). Mungkin ini wujud dari sikap yang menandai babak akhir -drama- Pansus Century.
Dewan Perwakilan Rayat menampilkan wajah suramnya tatkala menjalankan sidang paripurna kemarin. Seluruh rakyat Indonesia bahkan mungkin luar negeri melihat kejadian yang sangat memalukan tersebut. Ketua DPR yang juga pimpinan sidang Marzuki Ali memutuskan menghentikan sidang dengan sepihak. Sementara wakil-wakil DPR yang lain tidak diajak bermusyawarah. Disisi lain, peserta sidang juga menampilkan wajah suramnya dengan berbicara tanpa aturan. Kemudian terjadilah kericuhan dan aksi saling mendorong.
Wajah suram yang ditampilkan DPR ini merupakan erosi demokrasi. Kode etik persidangan tidak lagi dipatuhi. Padahal konon kabarnya sebelum sidang paripurna sudah dibahas tatipnya di Bamus -badan musyawarah- DPR. Dari sisi gelap anggota yang terhormat tersebut tidak salah kalau masyarakat tetap menilai bahwa tindakan sebagian anggota DPR sebagai penyelewengan jabatan yang memalukan. Anggota DPR belum sepenuhnya mengabdikan diri secara total sebagai wakil seluruh rakyat, karena masih menyandarkan pada partai politik yang penuh ambisi dan kepentingan. Tidak salah kemudian kalau masyarakat mencibir dan memplesetkan kepanjangan DPR dengan Dewan Percaloan Rakyat, Dewan Pemeras Rakyat dan masih banyak lagi.
Tapi kita yakin, ketika situasi di Senayan -baik di dalam maupun di luar gedung- bergemuruh panas seperti kemarin, aktivitas sebagian besar orang Indonesia tetap berjalan normal. Publik tetap bekerja dan menjalankan aktivitas seperti biasanya -pun begitu dengan aku- yang masih semangat tuk blogger n blogwalking hehehe....
BTW.... hari ini DPR kembali melanjutkan sidang paripurnanya. Terlepas dari keputusan apapun yang dibuat oleh paripurna, termasuk skor berapapun yang dihasilkan nanti (jika ada voting), percayalah, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Ngeblog tetap berjalan dan spirit Blogwalking tetap semangat OK.....
Rabu, 03 Maret 2010
TK NAIK SENAYAN
Silahkan Baca Juga Postinganku Yang Lain...
- "SANG PANGERAN" DARI NEGERI MENTENG
- MEMERANGI TEROR "BOM" GAS ELPIJI
- AKHIR DARI SEBUAH KISAH.... (BASI atau FRESH)
- Video Peterporn, Sebuah Teori Konspirasi? What Next?
- Perancang Template Aplikasi Baru Dari Blogger
- Mata Manusia Muncul di Kobaran Api Saat Kebakaran di Papua
- Cara Jitu "Membasmi" Tembakau...???
- KOMODO... (New 7 Wonders ???)
- BRIPTU NORMAN DAN DUNIA LAIN...
- "MAKAM GUS DUR AMBLES", Fenomena atau Pertanda?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
32 komentar:
Memalukan! DPR kok gitu
Tidak habis pikir dengan kelakuan DPR yang seperti itu. Pemimpinnya memutuskan sendiri, memancing emosi. Anggota yang lain menyikapi teriak2 lempar botol sampai mau adu fisik juga bukan sikap yang baik.
wah ane keduluan neh!!!
rencananya ane mau posting masalah yg sama kawan!!
tapi ok lah ane ketinggalan kawan!!
nice info kawan!!
trik usang, tapi buat byang belum tau tu bukan usang
Ah, biarkan saja, mereka kan punya kepentingan, Shin-kun udah apatis :p...
tidak terlalu mengherankan sahabat, karena toh sebahagian besar mereka mewakili kepentingan kelompok atau golongan ...
semuanya telah direncanaka, permainan skenario.
Kejadian yang sangat memalukan. Para anggota DPR yang terhormat tersebut melakukan tindakan yang seperti itu. Inikah contoh demokrasi yang harus ditonton oleh masyarakat kita? Demokrasi apa democrazy?
Bapak/Ibu anggota dewan, mbo ya emosinya di tahan dikit napa? Anda sedang ditonton jutaan orang. Saya sangat prihatin dengan kejadian ini.
Sangat disayangkan sekali kejadian ini. Kenapa mesti pake emosi kaya gitu ya?
bLackwAlkiNg sOre sObat.,,.,.
hah cape' deh..... bahas senayan sob.............. mending ngeblog aja enak..... mau senayan perang.... perang kek..... para pejabat anak kecil semua pantes kalau d sebut anak yg masih TK
saya hanya bisa mengelus dada saja. apakah semua ini demi rakyat atau demi partainya. atau ini semua hanya drama saja supaya kelihatan bahwa mereka bener2 berjuang untuk rakyat...bingung aku!
mas. berkunjung. mas, saya pengen dapat PR tapi sulit. gmn caranya.. please.
justru dengan begitu bagi sebahagian anggota DPR adalah sebagai ajang pembuktian diri ... he 3x, sungguh menyedihkan !!!
iah parah anggota dewan kita yang terhormat kelakukannya lebih buruk dr anak TK
sedih liad Indonesia begitu
>_<!
yang di kunjungi yang mana mas... cara menaikan PR.
alah porah kabeh ben, anggota DPR sirahe mumet kabeh kakean mangan duite rakyat.
ha...ha... setuju banget neh sama judulnya. kirain apaan TK naik senayan, mantab judulnya mantab postingnya.
Insiden itu memang memalukan. memperburuk citra DPR
aduch....itu lebih pinter2 kita bro...punya etik yg baik.
keren artikelnya sangat bermanfaat please komen balik ya.... di
Kegiatan Sholat Dhuha Di Sekolah Ku
Aneka bunga juga ikut bingung melihat anggota DPR kita.
memalukan.... benar juga kata alm gusdur, instansi tertinggi seperti TK yaa
mungkin masa kecilnya pada kurang bahagia.. jadi pada berlaku seperti anak tk.. xixixixi
takut diciduk.. kabuuurr
teruskan aja yang mau sidang, teruskan saja yg mau tengkar, biar saya terus ngeblog aja dan bw kemari.
Salam kenal mas
Andrik Sugianto
kalau siswa TK masih mending mas, ada gurunya dan gurunya bisa ngatur semua murid di kelas, nah ini ketua DPR yang harusnya jadi guru siswa TK ternyata juga masih seperti siswa TK :D
cape deh...
Itu bukan TK sob.. tapi ply group.. haha.. kok gak malu ya..
setuju kata gusdur, mereka spt : mau nyentuh tp ga mau di sentuh. kita jd raktyat yang baik ajah deh ga usah pusingin yg di atas
Tk nya sudah naek kelas :))
Kan mereka kebanyakan pendekar 212
2 tahun balikin modal, 1 tahun cari muka, 2 tahun cari modal biar kepilih lagi....
Info Monetize your blog here
Barang-barang bagus ada disini
playgroup aja gan :P
Posting Komentar
Silahkan Isikan Komentar Anda: